Demam, atau peningkatan suhu tubuh anak di atas normal (berkisar antara 36-37,5 derajat Celsius), memang tak jarang bikin kebanyakan orang tua panik, dan langsung bergegas memberikan obat penurun panas.
Padahal, demam bukanlah suatu penyakit, melainkan gejala atau tanda bahwa di dalam tubuh sedang ada infeksi, yang disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, atau parasit.
Bahkan, menurut Dr. Ari Brown, spesialis anak asal Austin, Texas, AS, dan juru bicara American Academy of Pediatrics, sekaligus penulis buku Baby 411: Clear Answers and Smart Advice for Your Baby's First Year, dikutip dari www.parents.com, demam itu bagus, karena menunjukkan bahwa tubuh sedang memerangi mikroba penyebab penyakit tersebut.
Oleh karena itu, awasi saja kondisi fisik anak dan gejala-gejala lain yang menyertai demam. Jika anak demam, tetapi masih bisa jalan, makan dan minum, bahkan bermain, maka orang tua tak perlu khawatir. Bahkan kalau perlu, tidak usah menurunkan demamnya.
Cukup beri anak air minum yang banyak. Berikan obat penurun panas, jika anak merasa gelisah dan tidak nyaman dengan kondisi panasnya. Dan ketika anak mengalami hal-hal di bawah ini, segera bawa ia ke dokter atau UGD rumah sakit:
• Pengukuran suhu tubuh dengan menggunakan temometer rectal (yang dimasukkan ke anus) menunjukkan angka 38 derajat Celsius atau lebih pada bayi yang berusia kurang dari 6 minggu. Bayi baru lahir lebih berisiko mengalami infeksi bakteri yang serius, dan demam merupakan salah satu indikasi infeksi semacam itu
• Demam sudah berlangsung lebih dari 3 hari
• Demam tinggi diikuti oleh ketidakberdayaan anak – ia terlihat lemas dan tidak responsif, menolak melakukan kontak mata, atau secara umum terlihat dan berperilaku sangat sakit. • Demam tinggi diikuti gejala-gejala meningitis, seperti bercak-bercak kemerahan di kulit yang tidak biasa, sakit kepala parah, silau saat melihat cahaya, linglung, leher kaku atau sakit.
• Terus-menerus menangis dan tidak bisa didiamkan.
0 Comments